Tenaga pendidik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dituntut merubah gaya mengajar kepada peserta didik agar lebih dekat dengan dunia industri. Oleh karena itu, tanggal mulai tanggal 12 sampai 14 April 2019 SMK Nusa Mandiri melaksanakan sosialisasi pembelajaran Teaching Factory (TEFA) dimana kerja sama dengan AHASS RATU MOTOR
Berkaitan dengan hal tersebut, Pembelajaran Teaching Factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.
Selain itu, sosialisasi TEFA dilaksanakan ada berbagai tujuan yang selaras dengan SMK terutama didunia industry. Tujuan yang selaras tentang pembelajaran teaching factory (Sema E. Alptekin, Reza Pouraghabagher, atPatricia McQuaid, and Dan Waldorf; 2001) adalah sebagai berikut.
- Menyiapkan lulusan yang lebih profesional melalui pemberian konsep manufaktur moderen sehingga secara efektif dapat berkompetitif di industri;
- Meningkatkan pelaksanaan kurikulum SMK yang berfokus pada konsep manufaktur moderen;
- Menunjukan solusi yang layak pada dinamika teknologi dari usaha yang terpadu;
- Menerima transfer teknologi dan informasi dari industri pasangan terutama pada aktivitas peserta didik dan guru saat pembelajaran.
Kepala SMK Nusa Mandiri, Eko Budi Prasetyo, S.T mengatakan bahwa teaching factory (TEFA) yang diikuti 50 guru mempunyai orientasi bagaimana lulusan SMK Nusa Mandiri biar lebih mudah diserap oleh dunia industri dan emoga dengan adanya TEFA bermanfaat bagi guru sehingga mampu merubah model pembelajaran yang lebih baik untuk lulusan SMK Nusa Mandiri.
Pelaksanaan Tefa di SMK Nusa Mandiri mendatangkan narasumber dari Dinas Pendidikan dan Budaya Kabupaten Pemalang, BAPPEDA Kabupaten Pemalang dan AHASS RATU MOTOR.
“Selama ini banyak lulusan SMK Nusa Mandiri yang harusbekerja keras mencari industry, maka dari itucoba kita atasi mulai dari cara belajar mengajar, agar ketika lulus mereka siap kerja” ujar Eko Budi Prasetyo, S.T